Logo Pusat Berita ID
PUSAT BERITA ID
PBID
Cari
PUSAT BERITA ID

Menyajikan berita terkini dan terpercaya dari sumber akurat untuk Indonesia yang lebih cerdas. Update setiap saat, di mana saja.

Kategori

  • Hot News
  • Game
  • Anime
  • Film
  • Kpop
  • Lifestyle

Tentang Kami

  • Redaksi
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Hubungi Redaksi

Email

[email protected]

Kantor

Jakarta Selatan, Indonesia

© 2025 Pusat Berita ID. All rights reserved.

TermsPrivacyCookies
  1. blog
  2. tanggapan sains menjelaskan fenomena penampakan hantu
Misteri
Teknologi
Healthy

Tanggapan Sains Menjelaskan Fenomena Penampakan Hantu?

PBTim Redaksi
|
30 Oktober 2024
|
4 Menit Baca
Share
Tanggapan Sains Menjelaskan Fenomena Penampakan Hantu?
Sponsored
Ad

Cerita-cerita mengenai fenomena penampakan makhluk tak kasat mata atau hantu kerap membuat bulu kuduk berdiri.

Namun, bagaimana sebetulnya penjelasan penampakan menurut sains atau secara ilmiah?
Sejumlah pakar menjelaskan fenomena penampakan makhluk halus atau hantu berkaitan dengan perubahan sinyal di otak.

Sebuah studi dari Institut Teknologi Federal di Lausanne (EPFL) menyebut pasien yang menderita kondisi neurologis atau kejiwaan sering merasakan 'kehadiran' yang aneh.


Studi tersebut membuat para peneliti EPFL di Swiss berhasil menciptakan apa yang disebut ilusi hantu di laboratorium.
Pada 29 Juni 1970, pendaki gunung bernama Reinhold Messner mendapat pengalaman yang tidak biasa. Ia bercerita soal pengalamannya menuruni puncak gunung dengan saudara laki-lakinya dalam kondisi kedinginan, kelelahan, dan kekurangan oksigen di lanskap tandus yang luas.

"Tiba-tiba ada pendaki ketiga bersama kami... sedikit di sebelah kanan saya, seorang beberapa langkah di belakangku, tepat di luar bidang pandangku," ujarnya, dikutip dari ScienceDaily.
Hal tersebut, katanya, tidak terlihat tetapi ada.

Kisah-kisah semacam ini telah dilaporkan berkali-kali oleh para pendaki gunung, penjelajah. Namun, kisah seperti ini juga dilaporkan oleh pasien yang menderita gangguan saraf atau kejiwaan.

Mereka yang melaporkan hal tersebut umumnya menggambarkan kehadiran yang dirasakan tetapi tidak terlihat, mirip dengan malaikat pelindung atau setan. Hal-hal yang sama sekali tidak bisa dijelaskan.

Tim peneliti Olaf Blanke di EPFL mengungkap "penampakan" sebenarnya hasil dari perubahan sinyal otak sensorimotor, yang terlibat dalam membangkitkan kesadaran diri dengan mengintegrasikan informasi dari gerakan kita dan posisi tubuh kita di ruang.

Penjelasan tersebut ditemukan usai para peneliti pertama-tama menganalisis otak dari 12 pasien dengan gangguan saraf.

Analisis MRI otak pasien menunjukkan adanya gangguan pada tiga daerah kortikal: korteks insular, korteks parietal-frontal, dan korteks temporo-parietal.

Ketiga area ini terlibat dalam hal kesadaran diri, gerakan, dan rasa posisi dalam ruang (proprioception). Bersama-sama, area ini berkontribusi pada pemrosesan sinyal multisensor, yang penting untuk persepsi tubuh sendiri.

Dalam studi yang diunggah di jurnal Current Biology, para ilmuwan kemudian melakukan percobaan "disonansi" di mana peserta yang ditutup matanya melakukan gerakan dengan tangan di depan tubuh.

Di belakang mereka, perangkat robot mereproduksi gerakan mereka dan menyentuh punggung mereka secara realtime.

Hasilnya adalah semacam perbedaan spasial, tetapi karena gerakan robot yang tersinkronisasi, otak peserta dapat beradaptasi dan mengoreksinya.

Kemudian, para ahli saraf memberi penundaan sementara antara gerakan peserta dan sentuhan robot. Dalam kondisi yang tidak sinkron ini terjadi distorsi persepsi temporal dan spasial yang membuat para peneliti mampu menciptakan kembali ilusi hantu.

Para peserta tidak menyadari tujuan percobaan. Setelah sekitar tiga menit sentuhan tertunda, para peneliti menanyakan apa yang mereka rasakan.

Secara naluri, subjek dalam studi ini melaporkan "rasa kehadiran" yang kuat, bahkan menghitung hingga empat "hantu" yang sebenarnya tidak ada.

"Bagi beberapa orang, perasaan itu begitu kuat sehingga mereka meminta untuk menghentikan eksperimen tersebut," kata Giulio Rognini, peneliti yang memimpin studi.

Hasil ini menegaskan bahwa ada persepsi yang berubah dari tubuh mereka sendiri karena sinyal-sinyal yang terjadi di otak.

"Eksperimen kami menginduksi sensasi kehadiran yang asing di laboratorium untuk pertama kalinya.

Ini menunjukkan bahwa hal itu dapat muncul dalam kondisi normal, hanya melalui sinyal sensorik-motorik yang saling bertentangan," terang Blanke.

Bagikan Berita:
PB

Tim Redaksi PUSAT BERITA ID

Kami berkomitmen menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan mencerdaskan.

Baca Juga

Pertamina Percepat Pemulihan Distribusi LPG di Wilayah Terdampak Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
Hot News
trending topic
World News
1 Des 2025
1 Min Baca

Pertamina Percepat Pemulihan Distribusi LPG di Wilayah Terdampak Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

Penyaluran LPG di Nias Tetap Berjalan

Baca Selengkapnya
Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Saguling Bandung Barat, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
viral
Keramat
Mistis
1 Des 2025
1 Min Baca

Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Saguling Bandung Barat, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

kerangka manusia di kawasan hutan Perhutani Saguling

Baca Selengkapnya

Info Menarik

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Sponsored
Ad

Berita Terkini

Pertamina Percepat Pemulihan Distribusi LPG di Wilayah Terdampak Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

Pertamina Percepat Pemulihan Distribusi LPG di Wilayah Terdampak Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

1 Des
Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Saguling Bandung Barat, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Saguling Bandung Barat, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

1 Des
707 BTS Berhasil Dipulihkan, Jaringan di Aceh, Sumut, dan Sumbar Mulai Hidup Kembali

707 BTS Berhasil Dipulihkan, Jaringan di Aceh, Sumut, dan Sumbar Mulai Hidup Kembali

30 Nov
Putin Ucapkan Belasungkawa Bencana Banjir Sumatra ke Prabowo

Putin Ucapkan Belasungkawa Bencana Banjir Sumatra ke Prabowo

30 Nov